KATETERISASI
A.
Definisi
Kateterisasi.
Kateterisasi merupakan suatu tindakan untuk mengalirkan urin melalui selang
kateter yang dimasukkan melalui uretra untuk mengatasi retensi urin dan menghindari
komplikasi. Katetesisasi umumnya digunakan untuk pasien dengan keluhan tidak
bisa kencing/buang air kecil.
Adapun tujuan
kateterisasi adalah:
·
Untuk
segera mengatasi distensi kandung kemih
·
Untuk
pengumpulan spesimen urine
·
Untuk
mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih
·
Untuk
mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama pembedahan
B. Alat alat.
Berikut merupakan alat alat yang di perlukan untuk
pelaksanaan kateterisasi adalah :
·
Bak instrumen berisi :
-
Poly kateter sesuai ukuran 1 buah(klien dewasa yang pertama kali
dipasang kateter
biasanya dipakai no. 16)
-
Urine bag steril 1 buah
-
Pinset anatomi 2 buah
-
Duk steril
- Kassa
steril yang diberi jelly
·
Sarung tangan sterilKapas
sublimat dalam kom tertutup
·
Perlak dan pengalasnya 1 buah
·
Sampiran
·
Cairan aquades atau Nacl
·
Plester
·
Gunting verband
·
Bengkok 1 buah
·
Korentang pada tempatnya
·
Selimut
C. Indikasi.
Indikasi kateterisasi adalah :
Kateterisasi dapat menyebabkan hal hal yang
mengganggu kesehatan sehingga hanya dilakukan bila benar benar dibutuhkan serta
pelaksanaannya harus hati hati.oleh karena itu kateterisasi dilakukan bila
terdapat indikasi.
Pemasangan kateterisasi dapat dilakukan baik sebagai
diagnosis maupun sebagai terapi.indikasi disgnosis kateterisasi antara lain :
-
Pengukuran
residual urine dengan cara melakukan regular kateterisasi pada klien setelah
mengakhirimisiknya dan kemudian di ukur jumlah urine yang keluar.
-
Untuk
menilai produk urine.
-
Sebagai
splintsetelah operasi reekonstruksi uretra untuk tujuan stabilisasi uretra itu
sendiri
-
Memasukan
obat intravesika antara lain sitostatika untukbuli buli
-
Mengatasi
obstruksi infra vesikal seperti pada BPH,adanya
bekuan darah dalam buli-buli, striktur pascabedah dan proses inflamasi pada
urethra.
-
Dipakai dalam beberapa
operasi traktus urinarius bagianbawah
seperti secsio alta, repair reflek vesico urethal,prostatatoktomi sebagai drainage kandung kemih.
-
Mengeluarkan darah atau endapan (clots)
-
Penanganan
incontinensia urine dengan intermitten self catheterization.
D.
Kontra Indikasi.
Pemasangan kateter urethra memiliki beberapa komplikasi,
sehinggaterdapat beberapa kontraindikasi, di antaranya adalah
sebagai berikut:
-
Urethritis dan Infeksi
Kandung Kemih Jika pasien telah didiagnosis mengalami urethritis dan
atauinfeksi saluran perkemihan, maka tindakan katetrisasi urethrabelum boleh
dilaksanakan. Karena pada proses
kateterisasi yangkurang steril, mikroba dapat dengan mudah masuk ke urethradan
bahkan sampai pada vesica urinaria sehingga dapatmenyebabkansuperinfection
-
Trauma
pada UretraKateterisasi dapat menyebabkan trauma pada urethra semakinparah, sehingga pada pasien yang mengalami trauma
padauretra tidak diperbolehkan untuk dilakukan tindakanpemasangan kateter.
-
Gross
Hematuria Jika terdapat atau terlihat darah
dari urine, maka prosedurpemasangan kateter tidak diperkenankan.
E.
Prosedur.
Prosedur kateterisasi urine yaitu sebagai berikut :
·
Pasien
diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, kemudian alat-alat
didekatkan ke klien/pasien.
·
Pasang
sampiran.
·
Pasang
pengalas/perlak dibawah bokong klien
·
Pakaian
bagian bawah klien dikeataskan/dilepas, dengan posisi klien terlentang. Kaki
sedikit dibuka. Bengkok diletakkan didekat bokong klien
·
Buka bak
instrumen, pakai sarung tangan steril, pasang duk steril, lalu bersihkan alat
genitalia dengan kapas sublimat dengan menggunakan pinset.
·
Bersihkan
genitalia dengan cara :
Pada laki laki : Penis dipegang
dengan tangan non dominan penis dibersihkan dengan menggunakan kapas sublimat
oleh tangan dominan dengan gerakan memutar dari meatus keluar. Tindakan bisa
dilakukan beberapa kali hingga bersih. Letakkan pinset dalam bengkok.
Pada wanita : Jari tangan kiri membuka labia
minora, desinfeksi dimulai dari atas, meatus lalu kearah bawah menuju rektum.
Hal ini diulang 3 kali . deppers terakhir ditinggalkan diantara labia minora
dekat clitoris untuk mempertahankan penampakan meatus urethra
·
Ambil
kateter kemudian olesi dengan jelly. Masukkan kateter kedalam uretra kira-kira
10 cm secara perlahan-lahan dengan menggunakan pinset sampai urine keluar.
Masukkan cairan Nacl/aquades 20-30 cc atau sesuai ukuran yang tertulis. Tarik
sedikit kateter. Apabila pada saat ditarik kateter terasa tertahan berarti
kateter sudah masuk pada kandung kemih.
Pemasukan
kateter pada laki laki yaituTangan kiri memegang penis dengan posisi tegak
lurus tubuh penderita sambil membuka orificium urethra externa, tangan kanan
memegang kateter dan memasukkannya secara pelan-pelan dan hati-hati bersamaan
penderita menarik nafas dalam. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada
hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan
kateterisasi dihentikan. Menaruh neirbecken di bawah pangkal kateter sebelum
urine keluar. Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 5 – 7,5 cm dan
selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm
Pemasukan
kateter pada perempuan yaitu Jari tangan kiri membuka labia minora sedang
tangan kanan memasukkan kateter pelan-pelan dengan disertai penderita menarik
nafas dalam . kaji kelancaran pemasukan kateter, jik ada hambatan kateterisasi
dihentikan. Menaruh nierbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan
kateter sampai urine keluar sedalam 18 – 23 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi
+/- 3 cm.
·
Lepaskan
duk, sambungkan kateter dengan urine bag. Lalu ikat disisi tempat tidur.
·
Fiksasi kateter.
·
Lepaskan
sarung tangan.
·
Klien
dirapikan kembali.
·
Alat
dirapikan kembali.
- cuci tangan
- cuci tangan
sumber : www.google.com